Thursday, January 27, 2011

renugan buat diri ini yang sering lupa:( sudah solehkah aku..kupikir begitu...tetapi.....


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatuh

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. [Q.S, Al-A’raaf :26]

warkah peringatan buat teman dan diri ini..

Setiba dikampus, aku menjalani kehidupan kampus dengan ceria. Mengajar dan kuliah kali ini cukup menyenangkan. Hmm, menjadi wanita populer memang menyenangkan. disapa banyak kalangan, diperhatian banyak orang, dan yang pasti ini menjadi peluang agar boleh memberi lebih banyak manfaat bagi orang..

menjelang petang. ” Saatnya pulang”, pikirku. Aku melangkah menuju tempat parkir yang terletak di sudut kampus. Masih tersisa 5 motor, motorku salah satunya. Hmm, cukup sepi ternyata. Namun tiba-tiba, aku mengernyitkan dahi dan tanganku tertahan. Ada sampul cantik berwarna biru muda terselip di keranjang kecil motorku. Awalnya tanganku ragu untuk mengambilnya, sampai akhirnya kuyakini sampul itu tak lain adalah untukku, walau identiti pengirim tak terbaca oleh mata jeliku.

Kucuba merobek tepi sampul itu, hingga kutemukan secarik kertas berwarna putih dengan tulisan besar.

Geg!

Seketika mataku terbelalak, bibirku tak bergetar, tanganku berkeringat dingin, dan ... ” Yaa Allah!” aku berteriak.

” Ternyata, tak sesholehah yang kukira..!”.

Lututku lemas, dan tubuhku jatuh terduduk.. Aku.. aku menangis seketika itu juga membaca sepucuk surat yang hanya bertuliskan 1 kalimat itu. Tulisan tangan berwarna merah yang dibuat dengan ukuran ekstra besar...

Sepanjang perjalanan pulang dengan mengendarai motor, hampir sering aku melamun.Hon motor dan kereta menegurku berkali-kali. Puffh, di otakku hanya ada kejadian itu. Hanya itu. Hanya itu. Sampai akhirnya setibaku dirumah, wudhuk menjadi pelarianku. Adzan magrib yang bersahut-sahutan itu makin membuatku ingin bergegas. Bergegas takbir, sujud dan salam. Sudah cukup, hatiku tak kuat lagi menahan teguran itu..tangisanku meledak tak tertahankan..

Aku hanya wanita yang dititipkan beberapa keindahan oleh-Nya. Pintar, kaya, cantik dan sholehah. Setidaknya itu menurut pandangan orang dikampusku. Begitu kebanyakan penilaian orang padaku. Namun, sejak kejadian petang itu, hatiku terhenyak, seakan aku disadarkan akan suatu hal yang sering terlupakan.

Kupikir aku termasuk muslimah yg cukup berilmu. Tapi ternyata, kajian-kajian keIslaman yg sering aku ikuti belum boleh mempraktikan dlm hidupku.

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir aku termasuk muslimah yang dicintai banyak orang. Tapi ternyata, tak sedikit yang sakit hati hanya karena lisanku. Apa karena aku masih keanak-anakan, sehingga tak cukup dewasa memahami perasaan orang?

Ya, kupikir aku sholehah, tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir aku termasuk muslimah yang teguh dalam pendirian. Tapi ternyata, aku sempat terpikir untuk melepas jilbab yang telah lama kupakai, entah mengapa. Kini aku bebas berikhtilat dengan lawan jenis, bergambar bersama mereka, mengupload-nya di facebook. Menyiarkan foto-fotoku di album foto di facebook di blog2 , dan masih banyak lagi. Mungkin aku terlihat cantik dihadapan orang lain. Tapi entah, apakah aku terlihat cantik dihadapan penciptaku?

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir aku termasuk muslimah yang mampu menjaga hijab. Tapi ternyata, aku masih saja belum bisa menjaga hati terhadap lawan jenis, apalagi kalau ada ikhwan yg tampan atau aktivis kampus, sampai kadang mata dan hati ini terlarut oleh perasaan, sehingga muncul virus-virus perusak hati, seakan terlupa oleh ayat Allah: ”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Surah Al-Israa’ : 32).

Ya, mendekati zina! Aku.. aku mengakui itu adalah kebenaran. Tapi kini aku merasa aku menjadi wanita yang lemah tak berdaya, karena aku menyerah saat tahu bahwa aku terlanjur terpenjara oleh perasaan cinta yang tak halal.

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir aku termasuk muslimah yang mampu menjaga niatan dalam hati. Tapi ternyata, aku bangga menjadi wanita populer yang sering menampakkan diri di depan umum. Aku memang bukan sedang mengikuti ratu Malayia yang ingin mempamerkan kecantikan dan kepintaran... tapi, hatiku senang dikotori untuk bangga mendapatkan pujian. Hatiku mudah terprovokasi untuk riya’..

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir aku termasuk muslimah yang istiqomah mengamalkan ilmu agama. Tapi ternyata, aku kadang masih mau berduaan dengan lelaki yang bukan mahram. Aku menyadari, ada muslimah lain yang bisa kuajak menamaniku bertemu lelaki itu, tapi entahlah.. aku segan memintanya menemaniku. Hhmm segan? Tidak. Aku hanya ingin sedikit menikmati rasanya berdua dengan seorang lelaki walau dalam tempoh yang tidak lama.

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir aku termasuk muslimah yang lembut hati dan tutur katanya. Tapi ternyata, kadang ada saja orang yg sakit hati karena kata-kataku. Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir, aku termasuk muslimah yang banyak komitmen untuk da’wah. Tapi ternyata, aku menjadi muslimah yang tidak jauh beza dengan orang-orang yang sukanya menghina dan mencela jam'aah lain yang berjuang di jalan dakwah.

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Aku hampir saja sombong dalam menilai diriku sendiri. Sampai akhirnya, Allah menegurku dengan kuasa-Nya. Aku tertipu tak lain oleh diriku sendiri. Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir, aku termasuk muslimah yang qonaah dalam menerima takdir Allah, tentang pembagian rezeki dan bentuk wajah yang telah diberikan Allah untukku, tp aku masih suka tak bersyukur dengan mencela betapa sedikitnya penghasilanku dan betapa kurang cantiknya wajahku dibanding akhwat-akhwat yg lain.

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Kupikir, aku tak pernah melukai perasaan sahabat-sahabatku. Tapi betapa mereka sering tersakiti hanya karena sebuah prasangka buruk dariku terhadap mereka yang belum tentu benar. Betapa seringnya aku enggan untuk meminta maaf lebih dulu kepada mereka mengingat aku merasa lebih baik dari mereka. Betapa sombongnya diri ini.

Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...

Sekarang aku mengetahui,keSholehah hanya Allah-lah yang menilai. Bukan dari manusia. Kalau dibilang cantik, pintar, kaya, memang iya pernyataan mereka itu tidak ada yg salah. Tapi kalau sholehah..?? Tidak ada satu orangpun yg berhak memberi penilaian bahwa aku sudah sholehah, kecuali Allah Yang Maha Mulia.


Rabbul Izzati..ampuni hamba yg telah berbuat zalim ini.

(sedang merenung diri pada cermin.....melihat sesosok wanita dalam jiwa ini.....sudah sholehahkah diriku..??)

“Dunia Adalah Perhiasan dan Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah” [Al-Hadist]

Wallau’alamBishowab

Barakallahufikum..semoga bermanfaat

Wassalam

( Sebagai Muhasabah diri : Terkhusus untuk saudari2ku muslimah : semoga menjadi bahan renungan untukku, untukmu, dan untuk kita semua.. - senyum -)

No comments:

Post a Comment